Asal Usul 5 Variants Loki yang Muncul di Dalam Serial Disney Plus

YODU Circle – Serial Loki menghadirkan variants yang berbentuk aneh-aneh. Siapa saja mereka? Dari mana referensinya? Simak artikel yang satu ini.

Serial Loki di Disney Plus semakin dekat dengan akhirnya di pekan ini. Setelah mid-season trailer rilis 9 Juni 2021 lalu, serial Loki yang tayang setiap Rabu itu kini sudah sampai di episode ke-5.

Memasuki pertengahan musim, salah satu poin menarik dari serial ini adalah kemunculan variants Loki.

–SPOILER ALERT–

Lagi-lagi kami memperingatkan kamu!

Apabila kamu memilih menonton sendiri filmnya dan tidak ingin tahu sama sekali soal cerita Serial Loki, kami sangat menyarankan kamu untuk menutup artikel ini supaya terhindar dari spoiler.

Tapi kalau kalian masih kepo, serial Loki bercerita tentang tersesatnya sang God of Mischief di dalam arus waktu. Sepanjang serial, Loki harus berjibaku dengan polisi arus waktu bernama TVA (Time Variance Authority) dan kembaran-kembaran dirinya (disebut variants) yang datang dari arus waktu lain.

Episode ke-4 dan 5 memunculkan lebih banyak kembaran-kembaran Loki. Siapa saja mereka?

Loki si Buaya atau Croki

Variants Loki yang satu ini memang jadi daya tarik tersendiri pasca selesainya episode 4 , Rabu pekan lalu. Ia jadi daya tarik karena penampilannya sangat unik.

Beberapa orang bahkan bertanya-tanya apakah dia variants Loki atau hanya peliharaan saja?

Setelah episode 5 tayang, akhirnya terjawab bahwa buaya tersebut memang variants Loki. Dalam film, Loki ini tidak punya nama yang spesifik. Karena itu saya sebut saja sebagai Loki si buaya atau disebut Croki (Crocodile Loki) oleh para fans.

Di dalam serial tersebut, Croki digambarkan sebagai buaya normal yang tidak bisa bicara. Tapi untungnya Loki versi tua paham dengan geraman Croki, sehingga ia akhirnya bisa berkomunikasi.

Lalu pertanyaannya, siapa si Croki ini? Dari mana asalnya? Kita tidak akan terlalu membahas asal usulnya berdasarkan dari serial Loki supaya kamu bisa menonton episode baru Loki secara lebih khidmat.

Spider-Ham, Captain Americat, dan Hulk Bunny.

Kalau berdasarkan komik, karakter Croki sebenarnya nyaris tidak pernah muncul. Namun, Marvel pernah menciptakan sebuah dunia alternatif berisi para binatang yang hidup menjadi superhero yang disebut sebagai Earth-8311.

Dunia alternatif tersebut pertama kali muncul di komik berjudul Marvel Tails Starring Peter Porker the Spectacular Spider-Ham yang terbit tahun 1983.

Seperti namanya, komik tersebut menceritakan perjuangan Peter Porker, seekor babi yang memiliki kekuatan super dari laba-laba dengan alias super hero bernama Spider-Ham.

Komik tersebut juga memunculkan karakter Marvel lain dalam bentuk binatang, seperti Captain Americat (Kucing), Hulk Bunny (Kelinci), Quacksiler (Bebek), dan lain sebagainya.

Tetapi, komik tersebut tidak pernah memunculkan Loki sebagai buaya. Satu-satunya buaya di komik itu adalah Croctor Strange, sang Sorcerer Supreme yang ditampilkan dalam bentuk seekor buaya.

Si Loki Tua atau Classic Loki

Setelah si Croki, variants Loki lain yang menarik perhatian adalah sosok Loki yang terlihat sudah tua. Sosok ini mungkin jadi karakter lain yang langsung menarik pandangan kamu karena warna kostumnya.

Loki ini tidak seperti Loki lain yang berpakaian baju zirah abad pertengahan dengan paduan warna Hijau tua dan Emas. Variants Loki ini justru menggunakan baju jelek berbahan seperti kaus dengan kombinasi warna Hijau dan Kuning mencolok.

Kalau berdasarkan credits di dalam serial, sosok ini disebut juga sebagai Classic Loki. Kalau berdasarkan komik, referensi karakter ini tentu saja Loki dari era Golden Age.

Kenapa kostum Classic Loki terlihat “jelek”? Masa Golden Age of Comic Books sendiri terjadi di sekitar tahun 1938-1956. Pada tahun itu, kostum karakter komik memang sejelek itu kalau dibandingkan dengan standar kostum superhero zaman sekarang.

Salah satu ciri khas kostum karakter komik di masa Golden Age itu adalah warna kostumnya yang begitu mencolok. Seberapa mencolok warnanya? Kamu bisa lihat sendiri lewat perbandingan kostum Captain America dulu-sekarang di bawah ini.

Warna kostum Captain America versi Golden Age dan Captain America versi MCU

Dari perbandingan di atas, kamu bisa badingkan warna biru dan merah yang digunakan antar keduanya. Versi klasik cenderung menggunakan warna biru dan merah yang muda sekali, sementara versi modern justru menggunakan warna biru dan merah yang cenderung gelap.

Selain dari warna, ciri khas lain kostum ala Golden Age adalah rancangannya yang “norak”. Contoh paling mudah ya tentu saja bisa kamu lihat dari kostum Classic Loki dengan Loki versi film

Si Loki Bocil atau Kid Loki

Kid Loki (Jack Veal) in Marvel Studios’ LOKI, exclusively on Disney+. Photo courtesy of Marvel Studios. ©Marvel Studios 2021. All Rights Reserved.

Setelah si Loki tua, ada Loki si bocah. Loki yang satu ini juga cukup menarik perhatian karena sikapnya yang bossy walau wujudnya anak kecil.

Tapi, sikapnya Kid Loki yang bossy itu sebenarnya bukan sekadar gertak sambal saja. Ada alasan tersendiri kenapa ia menjadi bos gerombolan Loki, yang bisa kamu tonton sendiri di dalam film.

Lalu, dari mana referensi Marvel Cinematic Universe menciptakan variants Kid Loki?

Menariknya, si Loki bocil ini ternyata malah termasuk ke dalam kanon (cerita utama) komik Marvel. Seperti di film, cerita Loki di Earth-616 juga penuh dengan dinamika yang aneh dan unik.

Dalam cerita kanon di komik, Loki sempat memanipulasi Norman Osborn (Green Goblin musuhnya Spiderman) untuk menyerang Asgard bersama pasukan Dark Avengers dan H.A.M.M.E.R, supaya Loki bisa merebut kekuasaan.

Pasukan Dark Avengers.

Sayang, Loki just being Loki, rencana tersebut tidak berjalan seperti yang diinginkan. Norman Osborn mengamuk dan ingin menghancurkan Asgard.

Loki pun akhirnya bergabung dengan Avengers untuk mempertahankan Asgard. Dalam pertarungan tersebut, Loki pun mati, mengorbankan dirinya untuk mempertahankan Asgard.

Tapi apa benar Loki mati? Sayangnya tidak. Loki pernah memanipulasi Hela untuk menghapus namanya dari Book of Hel (buku kematian). Alih-alih mati, Loki pun terlahir kembali dan menjadi sosok Kid Loki.

Pada saat terlahir kembali, si Loki bocil ini tidak punya ingatan apapun terkait masa lalunya. Namun, ingatan tersebut hanya muncul sekelebat saja di dalam mimpinya. Dalam kondisi yang rentan tersebut, Thor pun memutuskan untuk mengasuh adiknya ini terlepas dari apa yang ia lakukan di masa lalu.

Si Loki Botak atau Boastful Loki

Penampilan Loki yang satu ini terbilang cukup membingungkan. Selain karena perbedaan penampilan, Loki yang satu ini juga beda senjatanya.

Biasanya, seorang Loki bersenjatakan sebuah tongkat untuk mengeluarkan sihir atau pisau/pedang kecil untuk berkelahi.

Namun, si Loki botak ini memegang senjata yang berbeda, sebuah palu. Palu tersebut punya ukuran yang mirip dengan Mjolnir namun berwarna emas khas Loki.

Siapa Loki yang satu ini? Dalam credits film, ia disebut sebagai Boastful Loki (si Loki Sombong). Lalu, dari komik mana referensi karakter tersebut datang?

Mungkin, karakter tersebut adalah jelmaan imajinasi what-if buatan sang sineas. Mungkin ia berandai-andai, “bagaimana kalau ada variants Loki yang menyandang gelar sebagai seorang Thor?”

Tetapi, kalau berdasarkan komik, Loki sendiri memang pernah diceritakan memegang palu sakti senjata sang God of Thunder, Mjolnir.

Dalam komik, cerita Loki memegang Mjolnir termasuk ke dalam kanon yang merupakan bagian dari seri cerita AXIS. Seri cerita Avengers & X-Men: AXIS pertama kali terbit tahun 2014 lalu.

Ketika Loki menjadi worthy di alur cerita Avengers & X-Men: AXIS.

AXIS bercerita tentang perjuangan Avengers dan X-Men menghadapi satu musuh besar. Musuh besar tersebut adalah Red Skull yang entah bagaimana ceritanya berhasil mencuri otak Professor X dan menggunakan kemampuan telekinesisnya.

Hal tersebut menciptakan satu musuh besar bernama Red Onslaught. Setelah berhasil bergabung, Red Onslaught segera menggunakan kekuatan telepatinya untuk menyebarkan kebencian kepada dunia.

Setelah ia mengeluarkan kekuatan telepati tersebut, kepribadian orang-orang di dunia komik Marvel jadi terbalik, tak terkecuali pada superhero dan supervillain.

Kekuatan telepati itu (disebut Inversion) juga memengaruhi Loki. Loki yang tadinya nakal dan hobi membuat kekacauan, menjadi pribadi yang mulia. Lebih buruknya, ia kini jadi worthy untuk memegang Mjolnir.

Ia pun menjadi sosok Thor selama momen Inversion terjadi. Tetapi, walaupun ia worthy memegang Mjolnir, masih tetap memiliki beberapa kepribadian Loki. Ia dideskripsikan sebagai Evil Good, alias sosok yang rela melakukan apapun untuk membela kebajikan (bahkan mungkin termasuk membunuh musuhnya).

Loki Jadi Presiden atau President Loki

Loki yang terakhir ini baru muncul di episode 5. Penampilan variants Loki yang satu ini sebenarnya tidak terlalu mencolok.

Ia nampak berpakaian rapi dengan jas, kemeja, dan dasi. Di dada kanan-nya terlihat sebuah pin yang tulisannya adalah President Loki. Siapakah referensi karakter ini di buku komik?

Referensinya sendiri datang dari buku komik berjudul Vote Loki. Komik tersebut adalah bentuk satir yang dilakukan oleh Marvel Comics terhadap momen pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2016 silam.

Seperti namanya, komik tersebut menceritakan usaha Loki untuk menjadi presiden Amerika Serikat. Jargon yang dibuat sang kreator komik untuk jadi simbol pergerakan Loki adalah BELIEVE, dengan ejaan “LIEdiberi warna berbeda.

Cover komik Vote Loki yang dibuat sebagai bentuk kritk satir atas momen kampanye presiden AS tahun 2016.

Dalam komik tersebut, Loki berkampanye layaknya para politisi pada umumnya; menjanjikan perubahan kepada rakyat Amerika Serikat. Entah bagaimana, Loki berhasil mengambil simpati banyak orang lewat kampanye tersebut.

Namun, dalam komik, ada sosok jurnalis muda yang curiga dengan tujuan Loki sebenarnya. Ia adalah jurnalis Daily Bugle (surat kabar tempat kerja Peter Parker) bernama Nisa Contreas.

Sepanjang cerita, komik Vote Loki berkutat kepada kisah perjuangan dan tujuan terselubung sang God of Mischief menjadi Presiden Amerika Serikat, serta perjuangan Nisa Contreas untuk mengungkap kebusukan tersebut.

Karakter variants memang menarik untuk dibahas dan diikuti. Variants Loki di dalam serial ini mungkin bisa dibilang sebagai pembuka saja sebelum MCU jadi lebih liar lagi di masa depan.

Di masa depan, MCU sendiri sudah mempersiapkan beberapa cerita yang mungkin tak kalah liar seperti Marvel What-If atau pun Doctor Strange in the Multiverse of Madness.

More Stories
honor of kings google
Honor Of Kings Sabet Gelar Google Play Best Game of 2024 di Asia Tenggara (ID, SG, PH, MY)