Adu mekanik adalah satu istilah yang sering digunakan oleh komunitas game MOBA Mobile Legends. Istilah ini kerap digunakan sebagai kata ganti ajakan bertarung satu lawan satu kepada pemain dari kubu lawan.
Sayangnya, seperti istilah penggunaan istilah high ground atau backdoor di Mobile Legends, adu mekanik di dalam game MOBA seperti Mobile Legends itu sebenarnya salah kaprah!
Kenapa salah kaprah? Sebenarnya, kamu sudah bisa lihat jawabannya di judul artikel ini. Lebih lanjutnya, simak pembahasan dari YODU berikut ini!
1. Adu Mekanik Adalah Alasan Untuk Pemain Yang Lemah Dalam Skill Makro
“Ah cupu, beraninya keroyokan”
Ujaran itu mungkin sering kamu dengar kalau sedang bermain MLBB.
Tapi, tahukah kamu kalau game MOBA seperti MLBB itu sebenarnya adalah team game yang mengandalkan kerja sama tim?
“Waw, sungguh fakta yang sangat mengejutkan. Ternyata game MOBA yang dimainkan 5 vs 5 itu adalah sebuah permainan tim, saya tidak menyangka” … hehehe, maaf jadi sedikit sinis.
Tetapi, berhubung para pemainnya datang dari berbagai macam latar belakang, jadi rasanya cukup wajar melihat salah kapra kerap terjadi di dalam komunitas game MOBA MLBB.
Seperti yang tertulis di artikel ini berkali-kali, game MOBA seperti Mobile Legends itu adalah sebuah team-game.
Maka dari itu, aksi adu mekanik bisa dibilang sebagai satu tindakan yang tidak masuk akal, menentang kodrat dari game Mobile Legends, atau mungkin hanya alasan bagi pemain yang skill makro-nya lemah.
2. Tidak Semua Hero di MLBB Dirancang Untuk 1 vs 1
Walau tidak bisa dipungkiri ada hero seperti Chou atau Pacquito, namun tetap saja Moonton merancang Mobile Legends sebagai game yang mengutamakan permainan tim.
Karena rancangannya, jadi tidak heran kalau terkadang pemain hero tertentu memilih untuk menghindari pertarungan dan menunggu adanya rotasi gank dari kawan.
Tidak, mereka bukannya tidak mau adu mekanik. Hanya saja, hero yang mereka gunakan akan lebih maksimal potensinya saat digunakan untuk teamfight ketimbang solo 1 vs 1.
Misalnya saja mungkin Uranus. Hero yang super-tanky itu mungkin akan terlihat culun saat diajak adu mekanik.
Gimana mau adu mekanik, wong dia saja cuma bisa muter-muter tahan badan. Tapi akan jadi beda cerita kalau ada kawan yang bisa memberi damage (misalnya jungler) saat ia sedang menahan damage.
Uranus yang sebelumnya kamu ledek karena enggak bisa adu mekanik, jadi menyebalkan setengah mampus saat dibawa ke teamfight.
3. Jangan Sombong Saat Menang 1 vs 1 di Game MOBA, Sombonglah Menang 1 vs 1 Saat main Game Fighting
“Padahal tadi gue bully-bully di lane, kok kalah sih pas teamfight”
Seperti tertulis di sub-judul dan yang berkali-kali dituliskan, menyombongkan adu mekanik di game MOBA itu layaknya tong kosong nyaring bunyinya.
Ototmu (mikro) mungkin keras, tapi main MOBA juga butuh otak (makro).
Janganlah sombong menang adu mekanik di game MOBA, karena dijamin kamu bakal nanges kalau lawannya bawa sirkel.
Kembali lagi, bagaimanapun MOBA itu adalah team game. Hero-heronya dirancang untuk saling melengkapi satu sama lain.
Lalu, kamu juga tidak dianggap menang kalau berhasil bully lawan saat adu mekanik.
Makanya, menyombongkan menang adu mekanik di game MOBA adalah hal yang menyalahi kodrat gamenya itu sendiri.
Kamu mau adu mekanik yang sesungguhnya? Ayok, sini adu mekanik di game fighting seperti Street Fighter atau Tekken.
Di game itu kamu bisa adu mekanik sepuasnya, karena game fighting memang dirancang untuk main 1 vs 1.
Enggak mungkin juga kan, misalnya kamu main Street Fighter pakai Ryu sedang melawan Ken, tiba-tiba kena gank oleh Chun-Li? Kan, gamenya 1 vs 1, masa bisa tiba-tiba ada yang nge-gank?
Kenapa? Kamu kalah lawan orang, terus nyalahin joystick-nya? Oh ternyata mental tempe, cuma berani adu mekanik di game 5 vs 5. Kukira keras, ternyata kertas … xixixi.
Jadi ya udah deh, daripada kamu terus-terusan sibuk adu mekanik, mending ikutan aja YODU Esports Series! Buktikan kalau kamu memang jagonya mekanik di Land of Dawn! Tata cara dan syarat pendaftaran turnamen ada di link di atas!
